Bismillahirrohmanirrohim…
Di matamu masih tersimpan selaksa peristiwa
Benturan dan hempasan terpahat di keningmu
Kau nampak tua dan lelah keringat mengucur deras
Namun engkau tetap tabah
ayah aku rindubisa kau gendong seperti ini lagi....
ayah......
Sayup-sayup terdengar senandung itu mengingatkan aku pada sosoknya. Sosok yang selama ini sangat berjasa bagiku. Ayah.
Saat dulu menginjak usiaku masuk sekolah yang pertama, tak sengaja buku tulis yang dipersiapkannya tak sengaja terkena air dan basah. Merengek-rengeklah aku dengan mengancam tak mau sekolah karena bukuku yang basah. Aku keluar dan menangis, kemudian Ibu datang dan berkata padaku bahwa bukunya telah dibeli oleh Ayah. Ayahku.
Ayah, maafkan aku. Tak ada maksudku untuk bersenang sedang engkau sakit di sana. Aku sama sekali tidak tahu karena sengaja kau tak memberitahuku. Aku menyayangimu. Ayah, setidaknya ada hal yang kubanggakan padamu.Aku bangga padamu Ayah. Dan akan kubanggakan engkau olehku, Ayah. Insya’ Allah.
0 komentar:
Posting Komentar