teori sabtu malas..

maksudnya hari sabtu adalah hari yang gw resmikan sebagai hari untuk bermalas2an atau HSS (Hari Santai Santai *mekso*).

kenapa sabtu?

kenapa bukan minggu?

soalnya kalau hari minggu itupikiran gw gak bisa santai. setiap mau males2an, yang ada malahngitungin jam. berapa waktu yang gw punya untuk nikmatin hari mingguini sebelum senin datang menghampiri dengan segala kesibukannya. kalauhari minggu, mau tidur aja pasti gw ngitungin terus jam demi jam yangtersisa untuk dinikmati. saking sibuk ngitungin jam sampai gak bisanikmatin satu hari itu dengan santai. ujung2nya malah banyak pikiran.hahaha, gw nya aja sih yang lebay.. :D

tapi, itulah kenapa menurut gwsabtu adalah hari yang SANGAT cocok untuk bersantai ria, karenabesoknya hari minggu. masih libur juga, jadi gak kepikiran ini itu.senin juga masih lama. mind set seperti itulah yang membuat gw bisamenikmati hari malas secara optimal..

jadi karena ini hari sabtu, dan hari sabtu itu harinya gw buat bermalas2an, nulisnya segini dulu ya.. 

sampai jumpa esok hari!

selamat bermalas2an buat para pembaca yang budiman dan pakdiman, have a blessed saturday, everyone!!

*kiss kiss*

seriously, i thank to god for all .. what i have done.. no matter thats make me tired but it was a awesome !!!

hopefully I'm not satisfied with this course

-RETNO-

remember me?

bukan,ini bukan tulisan tentang judul sebuah buku karangan Sophie Kinsella.ini adalah tulisan tentang aku dan kamu. dua manusia yang terpisah olehjarak dan waktu. 

dimanakah kamu? 

sedang apakah kamu?

bahagiakah kamu dengan hidupmu?

masihbanyak yang ingin kutanyakan padamu, pun yang ingin kuceritakan. tapiapa dayaku selain menuliskan ini untukmu? meski tak banyak yang bisakurangkum, intinya aku baik2 saja, kuharap kamu juga. 

eh tapi kalau boleh bertanya sesuatu padamu, 

masih ingatkah kamu padaku?"AS"

.. kau hanya tersenyum, dan kebahagiaan serasa erat memelukmu.

Mataku sudah tak kuat lagi menahan kantuk, namun kupaksakan untuk menyalakan laptop dan menghubungkannya ke "dunia". Di tengah-tengah kamar yang penuh dengan kertas-kertas yang berserakan, aku tetap saja memaksakan diriku menulis larut ini. "Aku tak akan melewatkan malam ini tanpa menulis", pikirku. Rasa bahagia ini tak akan aku lewatkan begitu saja tanpa menyisakan jejak untuk sekedar diingat di masa datang. Sekedar dengan membaca tulisan ini, akupun pasti bisa tersenyum, merasakan kebahagiaan malam ini kembali.

Begitulah aku, mengapa aku sangat mencintai menulis. Ya, walaupun sekedar menulis buku harian, aku sangat mencintai menulis buku harian. Kenangan-kenangan yang ada didalamnya serasa tak pernah mati. Aku mampu menghidupkannya kembali.

Seperti malam ini. Ditemani suara air hujan yang bertabrakan dengan genting-genting rumah tepat diatas kamarku yang berbunyi tak terlalu keras, membuat aku tetap mampu berkonsentrasi seraya menikmati curahan hatiku yang kutulis dengan senyuman diatas segala usahaku melawan rasa kantuk. Kebahagiaan itu, kebahagiaan yang akupun tak cukup mampu mendeskripsikannya, namun hanya bisa kuperjelas, ketika tawa-tawa kecil itu tanpa sebab tampak di wajahmu, dan kaupun merasakan bahagia. Ya, hanya itu, kebahagiaan itu. Kau masih tetap sadar, kau tak melayang-melayang, kau hanya tersenyum, dan kebahagiaan serasa erat memelukmu.

*Tak ada yang kumaksud berlebih dalam cerita ini. Aku hanya mencintai sastra. Dan pendeskripsianku yang berlebihan hanya bentuk kecintaanku pada sastra, hanya caraku mempelajari sastra. :D