Sabtu, 29 September 2012

Aku Lelah (I'm off)


Aku menghela nafas panjang, menahan semua amarah yang ada di dada. Sesak rasanya jika selalu memikirkan hal yang sama. Aku tak ingin mengatakan aku tak tahu lagi dan aku pun tak ingin lagi mengatakan aku bingung. Bukan mengesampingkan atau tak mendengarkan mereka, orang-orang yang selalu mendukungku, namun aku lelah.
“Semangaaaat!” teriak seseorang di seberang sana. Seorang ibu yang akan terluka jika melihat, mendengar anaknya tengah sedih, terluka, takut, dan segala macam rasa tak nyaman yang dirasakan anaknya.
Sedih, kesal, jengkel. Itu mungkin yang ku rasakan. Tak pernah ku rasakan sebelumnya seperti ini. Kesabaran yang ku rasa sudah di ambang batasnya. Aku yang selalu bisa bertahan dengan segala keadaan, kini mengaku kalah. Ini bukan pertama kalinya aku menghadapi keadaan seperti ini. Bukan hanya sekali, dua kali, tapi sering. Aku selalu bisa bertahan. Aku tak pernah mengeluh dan aku selalu bisa melewatinya. Namun, kali ini aku lelah. Aku lelah menghadapimu. Aku tak tahu bagaimana memperlakukanmu.
“Hei, kau. Kau tahu. Dalam hal ini, kau satu-satunya orang yang bisa buatku menangis. Aku tahu kau merasakan apa yang ku rasakan. Tapi, tak bisakah kau mengubah sikapmu, instropeksi diri, buktikan bahwa kau bisa menggantikan air mata yang ku keluarkan.”
Andai saja aku bisa mengatakan hal itu. Sayangnya aku bukan orang yang mudah berucap, aku bukan orang yang pandai menggunakan kata-kata hingga tak menyakiti perasaan.
Aku tak menyalahkanmu, tak menyalahkan dia, tak menyalahkan siapapun. Aku hanya merasa lelah. Lelah dengan keadaan.
Aku ingin pulang.  Aku ingin mengasingkan diri. Setidaknya aku tak ingin di dua tempat ini; kampus dan kosan. Aku bosan. Sungguh bosan. Amat bosan. Aku ingin waktu untuk menenangkan diri. Aku butuh waktu untuk menyendiri.  Aku butuh tempat untuk  menenangkan pikiran ini.
Ibu, aku ingin pulang.

Minggu, 16 September 2012

Puding Semangka ala Retno Anggraini :P




Yuhuuuuuuu ini dia Puding Tralala trilili yang aku bikin dengan amat sangat sukses diwaktu libur lalu....Puding semangka......
Bahan:
* 500 ml susu segar
* 150 gr gula pasir
* 2 bks agar-agar bubuk putih
* 1/2 sdt garam
* 2 btr kuning telur
* 2 btr putih telur
* 1 sdm kismis, potong kecil
* Pewarna merah, kuning dan hijau secukupnya
Cara Membuat :
> Kocok kuning telur dengan garpu, sisihkan.
> Masak susu, agar-agar, gula dan garam hingga mendidih. Ambil 2 sendok sayur, tuang kedalam kuning telur, aduk rata, tuang adonan ini kedalam agar-agar. Didihkan sekali lagi. Angkat.
> Kocok putih telur hingga kaku, tuangi agar-agar panas sedikit demi sedikit sambil terus dikocok dengan kecepatan rendah, sampai agar-agar habis.
> Adonan dibagi 2, satu bagian diberi warna merah dan potongan kismis. Tuang kedalam loyang segitiga.
> Satu bagian lagi, dibagi 2. satu diberi warna kuning, satu lagi diberi warna hijau. Tuang warna kuning diatas agar-agar merah, biarkan setengah beku sebentar, tuangi agar-agar hijau. Bekukan.
> Lepaskan dari loyang, potong-potong. Sajikan.

Minggu, 02 September 2012

Mencintai dan Membenci Tanpa Alasan

Selama ini, di sela rutinitas harian saya, selalu ada waktu dimana saya berjumpa dengan teman-teman, baik yang reguler walaupun yang kadang sudah tahunan tidak bertemu. Kami saling bertukar cerita, pengalaman dan tentunya gosip-gosip terbaru baik tentang lingkungan kami atau pun tentang kami sendiri. Tentunya topik yang paling hangat adalah percintaan, “Si Anu mau kawin ama si Inu.” atau “Gua sekarang lagi sama si Ini.”

Dan bergulirlah pembicaraan dengan lancar; rentetan pertanyaan, komentar-komentar, saling menunjukkan foto dan harapan-harapan. Sampai salah satu dari kami biasanya terdiam dan tiba-tiba bertanya dengan serius, “Kenapa loe suka sama dia?” –dengan berbagai varian tentunya-

Saya sering sekali mendapatkan pertanyaan itu. Entah dari pihak teman, keluarga dan tentunya dari pasangan saya sendiri. Biasanya kalau saya lagi malas berargumen, saya akan mencari jalan pintas dengan mengatakan, “Ya, dia orangnya baik, pinter, rajin menabung, etc., etc.” Tapi ada kalanya, apabila yang bertanya benar-benar terlihat serius, maka jawaban saya akan sangat singkat. Dua kata:

“Gak tahu…”

Di saat itulah biasanya si penanya akan membona dan merongrong saya dengan tuntutan detil yang lebih.

Tapi saya tetap keukeuh tidak akan menjawab lebih karena memang itulah yang saya rasakan. Tapi saya akan mengelaborasikan mengapa saya menjawab seperti itu.

Cinta adalah sesuatu yang sangat abstrak dalam hidup. Dia tidak punya rumusan karena dia adalah sebuah “angka” yang sudah absolut, bukan hasil dari perhitungan apa pun. Dia adalah sebuah rasa yang tiba-tiba ada, kadang dan bahkan seringkali, tanpa alasan yang jelas. Perasaan itu bisa muncul pada saat pandangan pertama, kencan kelima atau bahkan beberapa tahun kemudian setelah jumpa pertama.

Biasanya orang yang di hadapan saya hanya mengangguk-angguk, tersenyum simpul dan berkomentar, “Dasar hopeless romantic.” Dan saya pun meneruskan.

Cinta adalah antonim dari benci.

Bukan hanya dari sisi bahasa, namun juga dari sisi fonetik. Ketika kita mengucapkan “Cinta”, kita akan melepaskan akhiran “a” dengan sedikit helaan nafas, hampir seperti harapan yang menggantung di ujung lidah kita. Sebuah kata yang hampir tidak mungkin diteriakkan dengan kasar. Sebaliknya, kata “Benci” adalah kata yang terputus oleh akhiran “i”-nya. Kata yang sangat nyaman untuk dilontarkan dengan keras dan kita bisa menangkap perasaan negatif dibaliknya.

Begitu pula dengan sifatnya. Benci adalah sesuatu yang membutuhkan alasan karena kita tidak bisa –dan tidak boleh- membenci sesuatu atau seseorang tanpa sebab. Benci adalah sebuah akibat; “Gua benci pare karena pahitnya pol.” atau “Gua benci dia karena keteknya bau.” Meskipun kadang kita bisa merasakannya tanpa sebab, tapi kita selalu merasa salah karena kita sebenarnya tahu kalau benci memerlukan sebuah alasan, karena kalau tidak, hal itu menjadi salah atau minimal, tidak layak.

Cinta sebagai antonim sejati memiliki sifat yang berlawanan. Dia tidak butuh alasan sama sekali untuk menjadikannya nyata. Kita bisa melihat orang di sebuah mall dan tiba-tiba berkata dalam hati, “Duh, gua jatuh cinta sama dia.” Yah, meskipun itu agak aneh, tapi kejadian ini sering terjadi dan itu sah-sah saja.

Buat saya pribadi, cinta sejati tidak punya alasan. Dia akan menjalar dengan ganas di sekujur tubuh kita tanpa aba-aba dan bersarang di lubuk hati yang paling dalam. Itulah cinta yang seharusnya kita, sebagai manusia, bisa rasakan.

Karena cinta tidak mengenal sebab; dia adalah sesuatu yang mutlak.

Pada saat itu, siapa pun di hadapan saya akan terdiam lagi. Dan berkomentar,

“Dasar hopeless romantic…”

Sabtu, 01 September 2012

Blog Sampah

Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia lainnya. Begitu pula, sebaik-baiknya blog adalah yang paling bermanfaat bagi pengunjungnya, pembacanya.

Tapi saya rasa akhir-akhir ini blog ini tidak banyak memberikan manfaat bagi pengunjungnya, maklum postingan yang ada hanya sekedar postingan tak penting, mulai dari opini sesat hingga foto abal-abal. Pun kalau ada yang tersesat di blog ini dan sempat membaca beberapa isinya, anggap saja itu kecelakaan dan mesin pencari google adalah biang keladinya. Bagi anda yang terlanjur “berlangganan” postingan lewat email, atau sekedar “membalas kunjungan”, yah terima kasih sudah mau menghabiskan waktu anda.


Yah mau diapa lagi, terlepas dari konten blog ini yang tidak bermanfaat, sebatas itulah kemampuan saya ngeblog (menulis, posting foto, ataupun sekedar copas), pemakluman adalah alasan klasik anda tetap berkunjung ke blog ini. Sepertinya “kewajiban” komitmen posting tiap hari (postaday2012, yang akhirnya juga gagal) membuat saya sedikit tertekan menghasilkan tulisan yang menarik, bermanfaat, “baik dan benar”. Jadilah blog ini berisikan postingan abal-abal, ala kadarnya. Kata pamantyo, kalau sekedar blog seperti ini, semua orang pun bisa. EGP. Tokh tujuan saya ngeblog iseng saja, tak ada niatan dikunjungi banyak orang yang berbonus jadi terkenal. Saya cuma belajar -berkomitmen- menulis (tiap hari) apa saja di blog ini, ibarat anda yang hobi karaokean atau jalan-jalan di mall atau main bola atau nonton film atau main game, ngeblog adalah hobi saya, entah mengapa saya bisa tersesat di hobi nyeleneh seperti ini.

Akhirnya, pesan saya hari ini, kalau mau tulisan bermanfaat, segeralah menjauh dari blog ini dan jangan pernah kembali. Maafkan saya yang hanya membuat blog sampah seperti ini. Hehehe… Maaf dan terima kasih.
 

enno's world Template by Ipietoon Cute Blog Design