Minggu, 07 Agustus 2011

nilai sebuah penilaian..



"apa yang kamu lihat, tidak selalu benar.."

ketika berkenalan dengan seseorang, ada 2 cara yang biasanya terjadi:

1.bertemu langsung dan lalu berkenalan, hingga kemudian berlanjut kepadapertemanan. dari pertemanan ini, berlanjut kepada pertemuan2, melakukankegiatan menyenangkan bersama, jalan2, tukar pikiran, ketawa2, dansebagainya. memang tidak jarang kalau salah satu (atau keduanya) salingmerasa tidak cocok, kemudian menjauh. sebisa mungkin sih jangan sampaibegitu, tapi kalau pun kejadian, toh kedua belah pihak sudah pernahmerasakan masa2 senang bersama.

2.belum pernah bertemu atau berkenalan langsung, tapi sudah banyakmendengar tentang orang tersebut, yang membuat kita merasa "kenal"dengan orang itu. saya sendiri sudah beberapa kali "berkenalan" dengancara seperti ini. biasanya, ketika pada akhirnya bertemu denganorangnya langsung, saya sudah membuat beberapa penilaian di dalamkepala dari hasil "diperkenalkan" oleh orang lain tentang orang ini.beberapa penilaian memang benar adanya, tetapi tidak sedikit jugapenilaian yang salah total.

setiapmanusia pasti membuat penilaian terhadap segala sesuatu. penilaian yangdidasari oleh standar2 yang kita buat sendiri, yang seringkalimerupakan ekspektasi kita terhadap sesuatu. kalau seseorang/sesuatu itudi bawah ekspektasi kita, maka kita kecewa. sebaliknya, ketika segalasesuatu di luar ekspektasi kita (dalam maksud yang positif) maka kitaakan menjadi senang. 

kembalike pokok persoalan perkenalan tadi, bila kita berkenalan denganmenggunakan cara 1, maka penilaian kita terhadap sesuatu/seseorangadalah berdasarkan subjektifitas yang dibentuk oleh ekspektasi murnikita sendiri. sedangkan berkenalan dengan cara yang kedua, sebagianbesar (atau bahkan seluruhnya) penilaian kita sudah terkontaminasiterlebih dahulu oleh asumsi2 yang "dikenalkan" kepada kita, jauhsebelum kita memiliki ekspektasi apa2 terhadap orang tersebut.

mari kita ambil satu contoh kasus..

sayaberkenalan dengan seseorang yang "diperkenalkan" kepada saya sebagaiorang yang liar, identik dengan dunia malam, murahan, dan sejenisnya.mereka2 yang "memperkenalkan" saya dengan orang ini, sebagian mengakuibahwa mereka juga mendapat informasi dari mulut ke mulut. beberapamenilai orang ini dari cara bicara, gaya berpakaian, dan lingkunganpergaulannya. kalau hanya melihat sebentar dari luar sih, memang tidaksulit untuk percaya atau setuju dengan yang orang2 katakan tentang dia.

laluapa yang terjadi ketika pada akhirnya saya berkenalan dengan orangtersebut? terlepas dengan gaya bicaranya yang ceplas ceplos dan caraberpakaiannya yang kurang bahan, menurut saya dia orangnya oke juga.banyak hal2 yang perlu ditambahkan dari omongan2 orang lain tentangdia, antara lain:
- dia TERNYATA anaknya dewasa dalam berpikir
- dia TERNYATA tipe orang yang betah di rumah
- dia TERNYATA punya masa lalu yang kurang baik
- dia TERNYATA humoris 
- dia TERNYATA apa adanya dan tidak munafik
- dia TERNYATA orang yang setia kawan dan penyayang
- dia TERNYATA orang yang pemaaf dan tidak menyimpan dendam
intinya, dia TERNYATA orang yang menyenangkan!

soalcara berpakaiannya, gaya hidupnya, menurut saya sih bukan urusan saya.saya yakin setiap manusia punya area tertentu yang tidak boleh diusikoleh orang lain. hal2 yang menyangkut gaya hidup dan cara berpakaianatau apalah yang sejenisnya itu, menurut saya, berada diarea-tak-terusik itu. yang penting secara sosial, saya merasa baik2saja berteman dengan dia. titik.

sayamerasa beruntung diberi kesempatan untuk mengenal dia lebih jauh darisekedar tahu dari orang lain. saya merasa senang karena sudah melihatdan membaca "buku" tentang orang ini meski sudah dijejali oleh "reviewnegatif" dari "pembaca" lain. sekarang, saya sudah bisa membuat"review" sendiri, yang murni dari penilaian saya pribadi. 

pada akhirnya, saya hanya bisa mengangguk setuju ketika membaca sepenggal kalimat ini, entah darimana:

"apa yang kamu lihat, tidak selalu benar.."


.. apalagi yang tidak kamu lihat.

:) 

0 komentar:

Posting Komentar

 

enno's world Template by Ipietoon Cute Blog Design