Kamis, 23 Agustus 2012

Mengejar Mimpi = Mengejar Kebahagiaan

Apa sih tujuan hidup kita?

Konon, ini pertanyaan yang paling sering ditanyakan oleh sebagian besar masyarakat dunia. Kita seringkali bingung dan nggak ngerti apa tujuan kita berada di planet ini.


Ada yang bilang mencari kebahagiaan, ada yang bilang menghasilkan uang, ada yang bilang mengejar impian. Yeahh.. emang bener sih.. tapi hanya sedemikian sederhanakah? Apa hidup hanya sebatas bahagia, punya duit dan mengejar mimpi? Trus, kalo udah bahagia, kaya dan sukses tapi nafasnya megap-megap di rumah sakit gimana? Atau bahagia, kaya dan sukses tapi dikejar-kejar polisi karena menggelapkan uang, gimana?

Okay.. aku percaya tiap kita terlahir ke dunia ini dengan tujuan hidup yang berbeda. Bukan sekedar nyari duit kayak mottonya sebagian besar orang, tapi ada sesuatu yang jauh lebih besar dan lebih mulia bahkan dari hidup kita sendiri. Sedih aja kalo kita sampe bertujuan hidup hanya untuk menghasilkan uang. Duh.. money oriented banget sihh.. tar begitu duitnya habis entah ke mana, nelangsa deh yang ada..

Menurut seorang pakar (aku gak tau dia pakar apa), kita harus mengukur apa yang kita lakukan dalam hidup dengan standar kebahagiaan kita sendiri, karena standar kita itu berbeda dengan orang lain. Maksudnya gini. Ada orang yang bisa menghasilkan puluhan juta rupiah dalam sebulan, tapi belum bahagia. Sementara, ada orang-orang yang hanya berpenghasilan satu juta, tapi udah puas. Yang gajinya gede, bisa jadi akar permasalahannya bukan pada banyaknya gaji, tapi kekurangan akan sesuatu yang belum dimilikinya. Kalo kita merasa belum puas dengan apa yang kita miliki (mungkin maksudnya yang kita bisa ubah..), maka kita harus memperjuangkannya. Sementara kalo kita udah puas, ya udah.. walaupun standarnya jauh di bawah standar orang lain, kita bisa tetap bahagia kaan, karena standar yang kita pergunakan adalah standar pribadi kita sendiri..

Jika ditanyakan kepadaku (inilah asyiknya punya blog, walaupun gak ada yang nanya, kita tetap berhak untuk memberikan pendapat) apa arti kebahagiaan.. mungkin aku gak akan menyebutkan uang/ harta/ kepemilikan sebagai yang utama. Bagiku yang terpenting adalah kepuasan batin. Jika kita puas karena berhasil mencapai sesuatu, kita melakukan apa yang telah Tuhan taruh sebagai bakat/ potensi/ passion dalam diri kita, maka uang akan datang dengan sendirinya. Tapi kalo kita cuma bertujuan menghasilkan uang sebanyak-banyaknya, kita nggak akan pernah berkontribusi pada hal-hal lain di luar diri kita. Kita nggak akan mengetahui bahwa ada hal-hal lain yang lebih besar dari diri kita dan segala persoalannya..

Lalu, kenapa banyak orang gak berhasil mengejar kebahagiaan?

Alasan utamanya : karena takut. Takut nggak mampu/ takut mencoba, takut kekurangan waktu/ merasa sudah terlambat, takut kata orang, takut gagal, takut sukses/ takut dikucilkan, takut berkomitmen, takut akan hari kiamat, takut akan hal-hal yang belum jelas.. banyak hal! Padahal, rasa takut seringkali lebih besar dari apa yang ditakuti. Sebenernya sih nggak jelas apa yang akan terjadi, tapi karena udah keburu takut, jadi gak maju-maju deh. Seharusnya, karena kita belum pasti dengan apa yang ada di depan kita, kita punya iman dan keteguhan yang jelas untuk mewujudkan mimpi dan harapan kita kaan..

Konon, bagi wanita, ada yang dinamakan dengan krisis perempat baya.. pada umur segini, baru akan terasa deh kegalauan dan kebingungan dalam pemikiran-pemikiran tentang kehidupan! Aku adalah contoh yang jelas. Suatu hari dalam hidupku, ketika aku berumur 20 th, aku tiba-tiba terbangun dan menyadari bahwa aku belum melakukan sesuatu yang cukup berarti dalam hidup. Dari situlah petualangan sesungguhnya dalam hidupku dimulai..

Yeah.. sejujurnya, selama ini aku tuh tipe orang yang terlalu takut akan kata orang. Aku dibesarkan dalam lingkungan yang penuh tekanan dan harus selalu pasang antena tinggi-tinggi terhadap ‘kata orang’. Itu sebabnya banyak orang bilang aku jaim setengah mati. Memang, aku gak menampik. It’s me at all. Aku tumbuh dengan ide bahwa untuk survive dalam hidup kita mesti jaim. Padahal, sesudah tumbuh dewasa baru aku berpikir. Ngapain mesti jaim? Capek. Kenapa aku gak boleh jadi diri sendiri dan mengemukakan pendapat-pendapatku? Kenapa mesti ada benar dan salah? Kenapa kita harus memperjuangkan pembenaran atas diri sendiri? Kamu boleh ngomong apapun yang benar versi kamu, tapi bukan berarti itu mengubah kenyataan bahwa saya pun benar, menurut versi saya. Hoho, this is my motto now. Sekarang, tutup kuping deh. Capek denger omongan orang. Sebagaimana aku membiarkan orang lain jadi diri mereka sendiri dan tidak menuntut apapun, aku berharap aku pun dibiarkan menjadi diriku sendiri dan bebas mengekspresikan diri dong.. Yes, I’m worth it. Really, really worth it!!

Jika kita mengejar kebahagiaan yang sesuai dengan standar kita sendiri, mungkin dunia akan jadi lebih indah. Kebanyakan orang mengejar kebahagiaan dengan standar orang lain atau standar yang media ciptakan. Yaahh.. mana bisa puaslah kalo gitu? Toh tiap saat kita dijejali dengan iklan, produk dan inovasi yang terus menggempur kita dari segala penjuru.. Bisa habis duit, tenaga dan waktu kita kalo mo terus ngikutin perkembangannya..

Aku berharap, tiap kita bisa mengenali diri kita sendiri lebih baik. Menganalisa diri sendiri : ingat prinsip SWOT (strength, weaknessess, opportunities and threats) kaan? Tulis deh impian-impianmu dan apa yang akan kamu lakukan dalam hidupmu (Thomas Edison menuliskan banyak hal dan mencapai hampir semuanya!). Jangan pernah takut untuk bermimpi. Dan jadilah dirimu sendiri..

0 komentar:

Posting Komentar

 

enno's world Template by Ipietoon Cute Blog Design