Rabu, 11 Juli 2012

Nilailah Dalamnya Jangan Luarnya

Cinta tumbuh bukan karena menemukan orang yang sempurna, tapi karena kemampuan menerima orang lain secara sempurna maka tumbuhlah cinta.

Banyak diantara menusia mencintai dan menyayangi seseorang karena beberapa faktor, salah satunya karena dia cantik untuk wanita dan tampan untuk pria.
Tak bisa dipungkiri memang fisik menjadi daya tarik yang pertama dari seseorang, tapi apakah yang diperlukan dari manusia hanya fisiknya saja? Tentu tidak. Banyak yang tidak menyadari dan selalu membanggakan diri dengan apa yang dimiliki, salah satunya kecantikan fisik. TUHAN menciptakan manusia dengan kekurangan dan kelebihan sendiri-sendiri. Dibalik orang yang berfisik cantik pasti dia punya kelemahan dan kejelekan, dan sebaliknya dibalik orang yang berfisik jelek pasti ada sisi kecantikan dan kebaikan yang tidak dimiliki oleh orang yang berfisik cantik. No Body’s Perfect

Banyak orang yang terlalu menilai orang lain hanya sekilas pandang. Seperti dalam hal mencari pasangan. Siapa sih yang tidak ingin dan mau punya pacar yang cantik, berkulit putih, tinggi, langsing de el el. Tapi itu smua hanya luarnya saja. Malah rasanya mereka bangga punya cewek yang cantik dimata orang lain, tapi sekali lagi smua kembali ke hati. Fisik bisa ditipu, tapi hati? Hanya yang punya dan TUHAN saja yang tau.

Kadang saya capek melihat orang sekeliling yang terlalu bangga dengan smua itu, Saya jengah dengan mereka yang hanya mencari sesuatu yang bersifat lahiriah. Kenapa, mengapa, dan banyak pertanyaan muncul yang saya tak bisa menjawabnya.

Tuhan menciptakan manusia ini pada dasarnya sama, tapi manusia yang membuat beda dimata manusia itu sendiri.

*****************

Kemarin saat kepasar saya membeli jeruk. Ada beberapa jenis jeruk dengan warna dan ukuran yang berbeda, harganya pun jelas tidak sama.

Percakapan antara saya dan penjual jeruk.

Me : jeruk ini yang manis yang mana ya???

Aunt : yang ini non [dia menunjuk ke jeruk yang kulitnya agak keriput dan warnanya tidak cerah]

Me : masa sih ini manis?

Aunt : kalo gak percaya boleh di coba kok non, jangan lihat luarnya, tapi lihat dalamnya, aku baru aja makan tuh rasanya manis banget.

Me : kalo yang ini manis gak? [menunjuk ke tumpukan jeruk yang luarnya sangat bagus,cantik kulitnya juga mulus banget]

Aunt : yang itu gak manis non agak kecut rasanya, aku dah nyoba kok tadi

Me : ooo, gitu ya, bukannya yang luarnya bagus itu dalamnya juga aunt?????

Aunt : ya gak smua gitu non, aku berani bilang karena aku dah ngrasain, kamu gak percaya karena kamu belum pernah nyobain rasanya.

Me : hmmmmm,,,bener juga ya,

ya udah kalo gitu aku ambil yang ini aja [akhirnya saya pilih jeruk yang luarnya keriput tersebut untuk aku beli]

Sesampai di rumah saya coba makan buah jeruk itu, saya buka dan dalamnya telihat sangat cantik, rasanya juga manis banget, kebetulan 3 hari yang lalu ada saudara yang datang ke rumah bawa jeruk, luarnya kelihatan sangat cantik, kulitnya juga mulus banget, tapi rasanya wahhhhh, kecut banget, enggak tau ini kebetulan atau gimana, yang jelas itulah perbedaannya.

Belajar dari hal kecil, dari dua buah jeruk ini saya bisa memetik sedikit ilmu dalam hal menilai sesuatu.

Menilai sesuatu apalagi menilai seseorang ternyata tidak bisa hanya melihat dari luarnya saja.
Alangkah bijak dan lebik baik memberi nilai setelah merasakan dan menyelami lebih dalam lagi dari sesuatu tersebut.

Mungkin banyak diantara kita yang sering salah dalam menilai sesuatu, apalagi menilai seseorang.
Orang yang luarnya kelihatan cantik, cakep, berpenampilan rapi, berkulit mulus, bertutur kata lemah lembut , tapi belum tentu akan kita dapati dalamnya yang demikian.

Dan sebaliknya. orang yang luarnya kelihatan jelek, kusut, cuek, hitam, pokoknya ambur adullah, tapi belum tentu juga dalamnya demikian.,

Menilai orang tidak cukup dengan melihat sekilas, tapi melihat, mendengar, lalu merasakan barulah kita bisa menilai orang tersebut (cieeeeeeee :D)

Tuhan menciptakan manusia ini pada dasarnya sama.
Tapi kadang manusia sendiri yang membuat beda, di mata manusia itu sendiri.
Tuhan menilai manusia dari hati.
Tapi kebanyakan manusia menilai cuma dari fisik.
Tuhan Maha Adil.
Tapi manusia yang membuat tidak adil terhadap sesamanya.

Jangan minder buat yang merasa jelek.
Dan jangan tinggi hati bagi yang dikaruniai wajah yang cantik atau cakep.

Tuhan memberi kelebihan dan kekurangan buat tiap umat-Nya agar saling melengkapi, menghargai, menyayangi dan mencintai satu sama lain.
Saling memberi, saling support, saling membutuhkan dan saling tolong-menolong. Bukankah ini yang kita butuhkan?

Mensyukuri apa yang ada dan yang sudah Tuhan beri untuk kita lebih indah dan lebih baik dari pada terus menerus mengeluh kenapa kita hanya diberi dan diciptakan hanya seperti ini.

Apa yang DIA beri untuk kita tidak pernah salah kalo kita mau mempergunakan dan mau mengamalkan.
Apa yang DIA kasih untuk kita selalu adil kalau kita jauh dari rasa iri dan dengki terhadap orang lain.

Semoga kita termasuk orang2 yg beruntung.

Yang mempunyai nilai yang baik di mata manusia lebih-lebih di mata SANG PENCIPTA.



**Inspirasi by curahan hati  yang baru saja dimessage calon adek ipar....baca adeknya cowok ku yg bilang kalo aku tomboy.Oalah **

1 komentar:

  1. Biarkan saja Tuhan yang menilai..
    Syukurilah, meski rasanya kecuttt.. maniss... paitt... Asinn....
    hehehe.... :P

    BalasHapus

 

enno's world Template by Ipietoon Cute Blog Design