2008 aku masuk di salah satu Universitas Negeri di Indonesia, yang biasa disebut sebagai Universitas Negeri Surabaya. Merupakan langkah awal bagiku untuk menjadikan semua impian dan cita- cita menjadi suatu yang dapat kuraih. Yak Universitas ini merupakan kampus yang didalamnya terdapat orang- orang cerdas yang merupakan seseorang yang berprestasi di kampungnya. UNESA menjaring mahasiswa dari seluruh Indonesia. Jadi sudah tidak asing lagi bila teman-teman yang kita dapat di kampus berasal dari daerah yang ada bahkan sampai daerah paling timur di Indonesia.
Masuk pertama UNESA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN ELEKTRO PRODI INFORMATIKA adalah dengan program PMDK dan tinggal di THE KOST SEMI ASRAMA, biasanya disana sering terjadi transfer- transfer kebaikan dari kakak yang dinamakan senior residence untuk kami para mahasiswa baru. Aku adalah anak yang bisa dibilang cukup gaul waktu SMA heheee, dan di Nganjuk SMAku yang memakai Jilbab bisa di itung dengan jari, namun bila di UNESA yang tidak memakai jilbab malah yang bisa di itung dengan jari, wahahah it was so different.
Pada masa awal PKKMB(Perkenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru) aku memang belum memakai jilbab, yak amat terasa asing sekali memang kala itu karena sangat terasa janggal buat mahasiswa UNESA yang memang kebanyakan mayoritasnya muslim yang kuat. Pengaruh lingkingan mungkin, dan juga kadar hati saat itu sedang baik- baiknya, aku memutuskan memakai jilbab di pertengahan menjelang akhir tahun 2008. Jadi awal masuk semester pertama aku “BARU” memakai jilbab. Tentunya manfaat jilbab banyak sekali, selain bisa melindungi kita dari kejahatan laki- laki jahanam, manfaat jilbab juga sebagai pelindung dan membedakan laki- laki dan perempuan.
Aku memakai jilbab, bisa dibilang jilbab gaul, karena tidak panjang- panjang sampai ke bonong, dan juga tidak menutup dada, hehee. Yah aku sering melilitkan jilbab ke leher sih, karena itu merupakan cara yang paling simple dan gak ribet menurutku. Aku juga tidak suka, tidak nyaman dan tidak mau untuk memakai rok ala muslimah- muslimah sejati. Menurutku memakai pakaian itu sangat didasarkan atas syariat (menutup aurat) dan “KENYAMANAN” Seseorang. Jadi tidak boleh dipaksakan dan tidak boleh diperintah.
Ketika itu, banyak sih Akhwat- Akhwat yang berpandangan sinis, terhadap caraku berpakaian. Entah apa mereka kadang suka mengomentari, berbisik bahkan sedikit menggunjing. (Ini contoh sedikit akhwat jahat yang pernah kutemui). Dan aku menganggap kadar keimanan seseorang itu bukan dilihat dari panjang- panjangan jilbabnya, melainkan dari hatinya. Toh aku juga punya kok teman yah, yang lemayan cukup dekat di asrama, yang sikapnya tidak mencerminkan panjang jilbabnya. Memang kita tidak boleh menjudge seseorang berdasarkan tampilan luarnya, karena mereka juga manusia, namun tidak jarang loh mereka juga suka “usil” mengomentari cara orang lain berpakaian.
Sebut saja namanya A dia ini teman sekelasku diKampus. Waktu itu dia memakai jilbab yang menurutku jilbab gaul, namun seiring dengan berjalannya waktu, si A ini menjadi Akhwat dadakan. Entah itu hal yang mungkin ia rasakan dan ia berusaha menjadi lebih baik. Namun perubahan dari tampilannya tidak berkolerasi positif dengan apa sifatnya. Dia masih saja ngomongnya ketus, jahat suka mengina, menghardik, dan mengadu domba orang. Sehingga banyak sekali yang bersetereotipe terhadap jilbab panjang. Bahkan dia tidak segan mempermalukan aku waktu di jalan, dia bilang jilbabku transparan lah, baju kependekanlah sampai hal- hal yang menurutku privasi namun tak luput dari perhatiannya sehingga dia selalu berkomentar.
Nah, aku sebel banget deh sama dia, hingga suatu saat aku beretemu kembali dengannya tepatnya di semester 6, dia sudah berubah menjadi jilbab gaul lagi, dengan jeans ketat dan baju yang seperti jilbab gaul biasanya. Lalu aku bertanya ada apa dengan perubahannya, dia bilang ,mendapat tausiyah di Pengajia dari Ustadz dan unstadz tersebut menuturkan bahwa JILBAB panjang bukan merupakan hal yang diwajibkan namun disarankan, entah kenapa si A tersebut kemudian beralih ke jilbab pendek. Aku pun mengucap dalam hati “bilang aja karena kamu belum siap, enggak usah deh sok- sokan bawa- bawa ustadz kalo kamu belum siap” kataku dalam hati.
Ada beberapa hal yang menurutku dibawa beberapa golongan tertentu yang membawa nama agama kami, yakni:
Boleh ngebom karena ini perang di jalan Allah
Aku memang bukan orang yang terlalu taat dalam agama, namun menurutku tuhanku dan nabiku Muhammad SAW, tidak pernah mengajarkan hal yang seperti ini, bahkan nabiku sangat toleransi terhadap umat lain agama, bukan dengan cara menyakiti, ngebom, menghina, mendeskriditkan dll
Wanita tidak boleh jadi pemimpin, tidak boleh kerja dan tidak boleh speak up
Ini, hal yang aneh menurutku, karena pada zaman dahulupun istri- istri nabi banyak juga yang menjadi pemimpin. Aku memang tidak tahu detail ceritanya namun aku pernah mendengarnya di dongeng- dongeng tentang nabi, Tidak boleh bekerja? Dari mana hal tersebut bisa diterima dalam logika. Wanita bekerja itu tidak dipermasalahkan dalam agama, asal mendapat izin dari suaminya, dan hanya suami- suami yang berpikiran sempitlah yang membuat wanita terkungkung didapur, tidak punya masa depan dan hanya memakai daster butut, speak up? Mengeluarkan pendapat menurutku ini adalah hal yang sangat lazim, jadi tidak ada yang boleh melarang.
Harus memusuhi orang selain islam
Ini, menurutku hal yang paling konyol, dalam kehidupan “HARUS MEMUSUHI” memusuhi siapa? Bahkan nabi puntidak pernah mengajarkan seperti itu, paman nabi yang sangat dekat dengannya dan orang yang sangat menyayangi nabi juga merupaka orang non muslim, apakah nabi memusihinya, membunuhnya, jelas nabi tidak pernah memusuhi orang yang berbeda agama, nabi itu sangat toleran, bukan yang saat ini sering disebutkan oleh orang- orang yang selalu salah mencari tau dan menjadi “sok tau” sehingga sering menafikan arti-arti di dalam al qur’an dan al hadist.
Poligami
Tentu poligami, diperbolehkan didalam islam, namun ada satu catatan “bila kamu tidak bisa berbuat adil maka satu saja” menurutku yang bisa adil adalah nabi, dan nabi menikahkan wanita lain bukan karena “NAFSU” seperti laki- laki jahat yang sering seliweran kasusnya di TV, namun karena rasa prihatin dan ingin melindungi terhadap janda, wanita tua dan wanita yang tidak memiliki perlindungan, jadi
Jadi disini, orang yang selalu mementingkan nama kelompok dengan membawa nama agamaku, merupakan orang yang salah menurutku, karena mereka mencari tau hal yang mereka tidak tau dan seakan jadi sok tau, karena menurutku nabiku Muhammad SAW tidak pernah mengajarkan hal- hal yang mendeskriditkan umat agama lain, tidak pernah mendeskriditkan wanita dan tidak pernah mengajarkan untuk membunuh dan menyakiti orang lain. Lebih baik menjalankan islam dengan solat 5 waktu, puasa, berbuat baik terhadap sesama, tunduk kepada Allah SWT, menjalankan syariat dan nilai –nilai agama serta tidak membuat sesuatu yang tidak ada menjadi ada sehingga cenderung mengada- ngada. Karena yang berhak menjudge aku adalah Tuhanku Allah SWT, bukan LOE.......
0 komentar:
Posting Komentar