bukan perkara mudah bagi siapa saja untuk menentukan siapa yang akan menjadi pendamping atau orang terdekat dalam hidupnya, baik pada posisi imam maupun makmum.. banyak pemikiran, banyak pertimbangan, yang membuatnya bulet bagai lingkaran yang tidak ada ujungnya..
saat seorang teman bertanya, mana yang lebih kamu pilih, mencintai atau dicintai ?? spontan aku menjawab, keduanya, mencintai dan dicintai. dalam kacamataku, apalah jadinya diriku jika bersama dengan seseorang yang tidak aku cintai sama sekali dan tidak mencintai aku sama sekali, setidaknya tetap harus ada cinta di sana, ntah berapa besar kadarnya, tetap harus ada cinta.
sebab dari cinta ini akan tercipta rasa sayang, rasa ingin memberi lebih, baik perhatian, jiwa dan raga. cinta, membuat sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin. karena dengan cinta kita merasa sejiwa dengan orang yang kita cintai. dia sakit, kita pun ikut sakit, dia senang kitapun ikut senang, dia marah kitapun "ikut marah" namun berusaha menyabarkanya agar tak jadi marah.. perjuangan cinta lebih kuat dibandingkan dengan sayang.. *menurutku loh* :)
sayang bukan lebih rendah atau kecil dari cinta, sebab kata orang tua dulu, semakin dewasa dan semakin tua umur suatu pasangan, yang tercipta lebih kepada rasa sayang dibanding cinta. karena sudah lebih banyak pengertian atas kelebihan dan kekurangan, hasrat biologis mulai berkurang, yang ada hanya ingin membahagiakan dan menjaga pasangan masing-masing, lebih banyak berbuat baik pada lingkungan, dan mendekatkan diri pada Tuhan untuk bekal hari akhirat. dan jika punya anak atau cucu ataupun buyut, maka perhatian lebih kepada mereka dibanding pasangan sendiri. *menurutku loh.. kalo ada yang mau bantah, silahkan.. hehe* :P
namun, ketika sampai pada suatu kasus, mana yang akan dipilih, bersama orang yang mencintai kita namun kita tidak cinta juga benci (biasa aja), atau bersama dengan seseorang yang kita cintai namun dia tidak mencintai kita ? menurutku ini pertanyaan yang sulit..
saat memilih bersama orang yang mencintai kita namun kita tidak cinta atau benci, sebetulnya kita berada pada pihak yang diuntungkan. kenapa? karena seseorang yang mencintai, akan berusaha sekuat tenaga untuk membahagiakan orang yang dicintainya, membuatnya tersenyum, membuatnya merasa nyaman, menyokong mimpinya, dan lain-lain. orang yang mencintai akan lebih banyak memberi dibanding menuntut ?? palingan yang dituntutnya cuma satu, cintanya dibalas dengan cinta juga.. :p
saat seorang teman bertanya, mana yang lebih kamu pilih, mencintai atau dicintai ?? spontan aku menjawab, keduanya, mencintai dan dicintai. dalam kacamataku, apalah jadinya diriku jika bersama dengan seseorang yang tidak aku cintai sama sekali dan tidak mencintai aku sama sekali, setidaknya tetap harus ada cinta di sana, ntah berapa besar kadarnya, tetap harus ada cinta.
sebab dari cinta ini akan tercipta rasa sayang, rasa ingin memberi lebih, baik perhatian, jiwa dan raga. cinta, membuat sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin. karena dengan cinta kita merasa sejiwa dengan orang yang kita cintai. dia sakit, kita pun ikut sakit, dia senang kitapun ikut senang, dia marah kitapun "ikut marah" namun berusaha menyabarkanya agar tak jadi marah.. perjuangan cinta lebih kuat dibandingkan dengan sayang.. *menurutku loh* :)
sayang bukan lebih rendah atau kecil dari cinta, sebab kata orang tua dulu, semakin dewasa dan semakin tua umur suatu pasangan, yang tercipta lebih kepada rasa sayang dibanding cinta. karena sudah lebih banyak pengertian atas kelebihan dan kekurangan, hasrat biologis mulai berkurang, yang ada hanya ingin membahagiakan dan menjaga pasangan masing-masing, lebih banyak berbuat baik pada lingkungan, dan mendekatkan diri pada Tuhan untuk bekal hari akhirat. dan jika punya anak atau cucu ataupun buyut, maka perhatian lebih kepada mereka dibanding pasangan sendiri. *menurutku loh.. kalo ada yang mau bantah, silahkan.. hehe* :P
namun, ketika sampai pada suatu kasus, mana yang akan dipilih, bersama orang yang mencintai kita namun kita tidak cinta juga benci (biasa aja), atau bersama dengan seseorang yang kita cintai namun dia tidak mencintai kita ? menurutku ini pertanyaan yang sulit..
saat memilih bersama orang yang mencintai kita namun kita tidak cinta atau benci, sebetulnya kita berada pada pihak yang diuntungkan. kenapa? karena seseorang yang mencintai, akan berusaha sekuat tenaga untuk membahagiakan orang yang dicintainya, membuatnya tersenyum, membuatnya merasa nyaman, menyokong mimpinya, dan lain-lain. orang yang mencintai akan lebih banyak memberi dibanding menuntut ?? palingan yang dituntutnya cuma satu, cintanya dibalas dengan cinta juga.. :p
manusia adalah mahluk yang tak pernah puas, walaupun sudah ada cinta yang hadir manusia tetap mencari cintanya sendiri, sebab mencintai merupakan pemuasan ego pribadi, pemenuhan standar / hasrat atas apa yang diinginkan dirinya terhadap seseorang yang diimpikannya. sebab, bersama dengan orang yang dicintai, manusia akan merasa lebih berarti, lebih nyaman dan lebih total menjalani hidupnya. exciting.. lebih percaya diri, lebih bahagia, lebih lebih lainnya.. namun saat mencintai orang yang tidak mencintai kita sama sekali? sungguh berat, karena kita harus banyak berbesar hati, saat perhatian yang diharapkan belum tentu terjadi. menjadi gamang, karena pada akhirnya kita sadar bahwa kita lebih membutuhkan orang yang mencintai kita dibandingkan orang yang kita cintai.
memilih mencintai atau dicintai, bukan hal yang mudah, buatku dan mungkin buat teman-teman, secara logika mungkin aku akan lebih memilih bersama dengan orang yang mencintaiku dibanding bersama orang yang aku cintai, pun mungkin pilihan banyak wanita lainnya. seperti halnya lebih baik dipilih dari pada memilih. namun pada kenyataannya bisa jadi tidak, karena lagi lagi cinta membuat orang menjadi tidak berfikir dengan logika.
antara memilih dan dipilih, mencintai dan dicintai, masing-masing mempunyai konsekuensi yang pada akhirnya berujung pada kebahagiaan hakiki yang diinginkan.
mana yang dipilih, mencintai atau dicintai ? sebuah pertanyaan sederhana namun memerlukan pemikiran yang panjang, dan pergolakan bathin yang penuh tanda seru dan tanya, serta koma, titik atau titik dua.
memilih mencintai atau dicintai? *aku pilih menikah dengan orang yang aku cintai dan mencintaiku karena aku ingin hidup bahagia bersamanya sampai akhir hayatku. amiin..*
persentasenya, mencintai dan dicintai.. ?? no comment, aku ga bisa jawab.. :P
namun aku suka kata kata Sapardi Djoko Damono
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan kata yang tak sempat diucapkan api kepada kayu
yang menjadikannya abu…
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan
yang menjadikannya tiada…
memilih mencintai atau dicintai, bukan hal yang mudah, buatku dan mungkin buat teman-teman, secara logika mungkin aku akan lebih memilih bersama dengan orang yang mencintaiku dibanding bersama orang yang aku cintai, pun mungkin pilihan banyak wanita lainnya. seperti halnya lebih baik dipilih dari pada memilih. namun pada kenyataannya bisa jadi tidak, karena lagi lagi cinta membuat orang menjadi tidak berfikir dengan logika.
antara memilih dan dipilih, mencintai dan dicintai, masing-masing mempunyai konsekuensi yang pada akhirnya berujung pada kebahagiaan hakiki yang diinginkan.
mana yang dipilih, mencintai atau dicintai ? sebuah pertanyaan sederhana namun memerlukan pemikiran yang panjang, dan pergolakan bathin yang penuh tanda seru dan tanya, serta koma, titik atau titik dua.
memilih mencintai atau dicintai? *aku pilih menikah dengan orang yang aku cintai dan mencintaiku karena aku ingin hidup bahagia bersamanya sampai akhir hayatku. amiin..*
persentasenya, mencintai dan dicintai.. ?? no comment, aku ga bisa jawab.. :P
namun aku suka kata kata Sapardi Djoko Damono
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan kata yang tak sempat diucapkan api kepada kayu
yang menjadikannya abu…
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan
yang menjadikannya tiada…
tertanda Retno
0 komentar:
Posting Komentar