Selasa, 19 Juni 2012

The one that gone away, never come back

Ingatan dan kenangan. Sebenarnya bukankah dalam diri kita masing-masing sudah memiliki mesin waktu alamiah? Apalagi kalau bukan pusat pengatur tubuh, otak.

Untuk membentuk kenangan, manusia harus membuat sinaps, atau koneksi antara sel otak, yang mengkodekan informasi sensorik dari suatu peristiwa ke dalam memori kita. Dari sana, otak kita mengatur informasi ke dalam kategori-kategori dan menghubungkannya dengan data yang serupa, yang disebut konsolidasi. Agar memori dapat tersimpan dengan lama, kita harus secara berkala "mengambil" kenangan ini kembali (proses dimana kita mengingat) dan menelusuri kembali sinaps yang telah terbentuk, yang bertujuan untuk memperkuat koneksi tersebut. 

Subhanallah, sungguh agung mahakarya Sang Pencipta, kita semua tahu bahwa tidak semua zat bisa keluar masuk ke dalam otak. Otak memiliki sawar tertentu yang menjaga berjuta-juta sel dengan jenis bermacam, akan menjadi sistem saraf manusia yang menjalankan puluhan bahkan ratusan "awalan" dari semua mekanisme dalam tubuh.


Singkat saja sebenarnya inti dari topik yang bisa dituai dari postingan kali ini. Tidak semuanya masa lalu itu harus dilupakan, juga tidak seluruhnya dijadikan pembelajaran. Seharusnya, dengan adanya masa lalu, manusia bisa lebih menghargai waktu. Ketika seseorang mendapati kenangannya didominan dengan sesuatu yang menyakitkan, mengapa tidak mereka berusaha untuk membuat kenangan-kenangan yang menyenangkan? Jangan hanya memikirkan "WHY" dari sebuah masa lalu itu, tetapi juga "HOW" supaya hal yang akan terjadi nanti ketika sudah terlewat akan menjadi ingatan yang menyenangkan. Sesuatu yang telah terjadi di waktu yang tidak kembali sangat mungkin menjadi motivasi. 

Jangan disalah artikan orang yang berfikir dengan menengok masa lalu terlebih dahulu merupakan orang yang kata masyarakat sekarang ga bisa move on. Malah dengan begitu dia bisa menganalisis apa yang kurang dan harus ditambahkan untuk saat sekarang.

Dengan adanya masa lalu, manusia seharusnya tidak lalai melulu. Ceroboh merupakan hal yang wajar, pasti semua orang pernah (atau malah beberapa menjadi sifat, termasuk saya *hiks), tapi apa fungsi sikap "hati-hati" dalam dunia ini? Sempurna memang hanya milik Allah semata, namun tidak ada salahnya manusia berusaha untuk menjadi yang lebih baik, terutama bagi orang-orang di sekelilingnya.

Mungkin karena itu, yang telah berlalu (memang seharusnya) tidak (perlu) kembali lagi, maka kita harus membuat sebaik-baiknya keadaan..

0 komentar:

Posting Komentar

 

enno's world Template by Ipietoon Cute Blog Design